Perjalanan wisata ziarah Pulau Lombok pada hari pertama ini kami mulai dengan mengunjungi Lombok Timur. Menurut Bang Udin, teman kami yang merupakan orang asli Pulau Lombok, melakukan wisata ziarah Lombok tidaklah lengkap tanpa mendatangi makam wali Allah, Tuan Guru Pancor, yang terkenal dalam keislaman dan berjasa dalam kemerdekaan Republik Indonesia yang dimakamkan di Lombok Timur. Beliau adalah Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid.
Lokasi makam Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid sangat mudah dijangkau karena terdapat di pinggir jalan TGKH.M.Zainuddin Abdul Majid, Pancor, Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Makamnya berada di komplek Yayasan Pendidikan Hamzanwadi (YPH) Pancor Lombok Timur. Ketika tiba mobil kami parkir di pinggir jalan, ternyata sudah ramai peziarah yang datang. Mereka datang berziarah secara rombongan dengan mencarter mobil pickup, angkot atau yang naik mobil pribadi. Sejenak terasa warna dan gaya berziarah mereka sama dengan peziarah di Tanah Jawa. Penuh kesenangan, kesederhanaan dan kebersamaan.
Rombongan Peziarah yang datang ke Makam Tuan Guru Pancor Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid |
Peziarah yang khusyuk berdoa di Makam Tuan Guru Pancor, Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid |
Bagi masyarakat sekitar sosok Pancor, Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara
Barat, jasa Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid sangatlah besar.
Di kehidupan masyarakat yang keras ajaran dan pendekatan Beliau mengajarkan
Islam sebagai agama yang teduh tetapi keras melawan kezaliman. Tuan Guru Kyai
Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid tidak hanya dikenal oleh masyarakat Lombok
saja tetapi masyarakat internasionalpun turut mengakui keilmuan Beliau. Seperti
penuturan seorang Bapak yang berdagang di sekitar makam. Bahwa ketika Tuan Guru
Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid hidup banyak ulama besar dari Mekah,
Malaysia datang berguru kepada Beliau.
Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid atau Tuan Guru Pancor
lahir di Pancor Lombok Timur pada 17 Rabiul Awwal 1326 H (5 Agustus 1898) dan
wafat pada 19 Jumadil Tsani 1418 H (21 Oktober 1997). Setelah selama 12 tahun menuntut ilmu di Tanah Suci Makkah
al-Mukarramah, Beliau diperintah gurunya, Syaikh Hasan Muhammad
al-Masysyath untuk kembali ke kampung halamannya di Indonesia.
Pedagang di Sekitar Makam Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid |
Sepulangnya Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid atau Tuan Guru Pancor ke Lombok, Beliau tidak berhenti untuk berdakwah ke seluruh pelosok daerah Lombok dan masyarakat menyebutnya sebagai seorang anak muda ‘alim yang memiliki integritas keilmuan, sehingga ia disebut dengan “Tuan Guru Bajang”.
Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid atau Tuan Guru Pancor terkenal
sebagai pelopor gerakan Nahdlatul
Wathan Diniyah Islamiyah. Nahdlatul Wathan Diniyah
Islamiyah adalah nama madrasah yang berasal dari bahasa Arab. Secana etimologis, Nahdlah,
berarti penjuangan, kebangkitan, dan pergerakan. Wathan, berarti tanah, bangsa
atau negara. Sedangkan Diniyah Islamiyah, berarti agama Islam.
Nama tersebut
merefleksikan suasana psikologis dan kondisi sosial pada saat itu yaitu ketika masa pemerintahan Kolonial
Belanda. Terutama yang
berkaitan dengan jargon-jargon jihad’ (penjuangan) untuk menggelorakan semangat patriotisme dalam melakukan
perlawanan terhadap penetrasi kolonialisme Belanda dan Jepang, serta upaya
memberdayakan pendidikan untuk mencerdaskan masyarakat yang sedang terpuruk dan
terbelakang.
*Tambahan informasi didapatkan dari blog putraabulung berjudul Syaikh Zainuddin bin Abdul Majid (Sumbawa)
*Tambahan informasi didapatkan dari blog putraabulung berjudul Syaikh Zainuddin bin Abdul Majid (Sumbawa)
Saya menyukai blog anda, bisa minta kontak nya gak suhu
ReplyDelete