Sejarah Goa Safarwadi (Goa Pamijahan) dalam Kaitan dengan Syech Abdul Muhyi (edisi Ziarah Wali Tasikmalaya)

Plang Informasi di depan Goa Safarwadi (Goa Pamijahan)

Goa Safarwadi (Goa Pamijahan) terletak di kaki Gunung Mujarod, Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong , Tasikmalaya, Jawa Barat. Berjarak kira - kira 6km dari makam Syech Abdul Muhyi. Rumor yang beredar ketika kami mencari informasi mengenai Goa Safarwadi (Goa Pamijahan) adalah goa mistik dan angker yang berisikan orang yang datang bersemedi. 

Kedatangan kami ke Goa Safarwadi (Goa Pamijahan) membuktikan bahwa rumor tersebut tidak benar. Banyak peziarah yang mengunjungi Goa Safarwadi (Goa Pamijahan) sebagai napak tilas perjuangan Syech Abdul Muhyi. Goa Safarwadi (Goa Pamijahan) yang hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki,dingin dan terjalnya jalan, membuat peziarah dapat merasakan sebagian kecil bagaimana perjuangan Syech Abdul Muhyi.

Peziarah menaiki Tangga Menuju Goa Safarwadi (Goa Pamijahan)

Penemuan Goa Safarwadi (Goa Pamijahan) oleh Syech Abdul Muhyi adalah pencarian beliau selama belasan tahun sejak menerima perintah guru Beliau, Syech Abdul Ra'uf bin Ali Alfansuri (Syiah Kuala) untuk mencari goa di pulau Jawa bagian barat. Perintah untuk menemukan Goa Safarwadi (Goa Pamijahan) diterima pada tahun 1677 M/ 1099H ketika Syech Abdul Ra'uf bin Abdul Jabar dan Syech Abdul Muhyi pulang ke Kuala (Aceh) dari berhaji di Mekkah, Saudi Arabia. 

Perjalanan menemukan Goa Safarwadi (Goa Pamijahan) dilakukan oleh Syech Abdul Muhyi dan keluarganya ditempuh dengan berjalan kaki. Selama dalam perjalanan semangat dan rasa ketawakalan kepada Allah SWT mengarahkan Syech Abdul Muhyi dari Gersik kemudian ke Darma Kuningan dilanjutkan ke Pamengpeuk (Garut Selatan) lalu ke tempat bernama Batuwangi kemudian ke Lebaksiuh sehingga akhirnya tiba diatas Gunung Kampung Cilumbu (sebelah timur dari Lebaksiuh berjarak kurang lebih 6km). Tempat terakhir yang disinggahi Syech Abdul Muhyi tersebut kemudian diberi nama Gunung Mujarod.


Pemandangan dalam Perjalanan Kaki
 menuju Goa Safarwadi (Goa Pamijahan)

Perjuangan menemukan dilakukan Goa Safarwadi (Goa Pamijahan) oleh Syech Abdul Muhyi adalah 12 tahun. Penemuan Goa Safarwadi (Goa Pamijahan) adalah tahun 1690 M disaat Syech Abdul Muhyi genap berusia 40 tahun. Goa Safarwadi (Goa Pamijahan) terletak di kaki gunung yang diberi nama oleh Syech Abdul Muhyi dengan Gunung Mujarod. 

Nama Gunung Mujarod tersebut diambil dari bahasa arab yang berarti tempat penenangan atau dalam bahasa sunda nyirnakeun manah. Nama yang berarti tempat menyirnakan diri menenangkan hati tersebut diberikan karena Syech Abdul Muhyi sering taqorub mendekatkan diri kepada Allah SWT.


Penduduk Pamijahan yang Membantu Mengisi Air Kahuripan
di Dalam Goa  Safarwadi (Goa Pamijahan)

Hingga kini, setelah 282 tahun meninggalnya Syech Abdul Muhyi (1730 M - 2012 M), para peziarah tak berhenti mendatangi Goa Safarwadi (Goa Pamijahan). Tidak hanya dari Jawa Barat, peziarah berdatangan dari daerah Jawa Timur, Kalimantan bahkan mancanegara yaitu Singapura dan Malaysia. 


Denyut nadi spiritual tidak kenal beristirahat, 24 jam penduduk Pamijahan menerima peziarah dengan senyum dan ketulusan hati membantu. Toko di sekitar jalan menuju Goa Safarwadi (Goa Pamijahan) dari makam Syech Abdul Muhyi menjajakan souvenir, makanan khas, jirigen air, minuman buka 24 jam. 

Bagi Pak Totoy, pemandu kami, karamah Syech Abdul Muhyi tak lekang oleh waktu. Dengan tak pernah berhentinya pengunjung, ia dapat menghidupi dan menyekolahkan 2 anaknya, membiayai istri dan ibu mertuanya yang sakit stroke. 

Quote yang berharga dari Pak Totoy adalah " Yang Mati telah Menghidupi Yang Hidup" yang berarti walau Syech Abdul Muhyi telah berpulang ke Rahmatullah, tetapi keberkahan Beliau di Goa Safarwadi (Goa Pamijahan) menghidupi penduduk sekitar hingga kini. 

11 comments:

  1. Mantap..terutama kata2 Pak Totoy di akhir artikel^^....Haturnuhun

    ReplyDelete
  2. maturnewun iNfonya ,Mbak di daerah kebumen juga ada Makam walli di daerah Bulluspesantren dan ambal ....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah jika berkenan..Terima kasih banyak atas informasi makam wali di Kebumen..semoga diberikan umur panjang sehingga dapat sowan ke Bulluspesantren dan Ambal.

      Delete
    2. saudaraku yg di rahmati alloh ,para wali alloh sebenarnya dia tidak meninggal ada kata yg salah dalam penulisan syeh muhyi juga yg lainya mungkin beliau klw orang torekat bilang itu pupus bukan meninggal

      Delete
  3. Sangat bermanfaat artikelnya.moga di beri berkah oleh Alloh teruntuk anda yg menulis.amin

    ReplyDelete
  4. Kapan bisa suwan lagi ke sunan pamijahan,,,

    ReplyDelete
  5. saya pernah sekali ke sini, ikut rombongan :)

    ReplyDelete
  6. SUBHANALAH..SEMOGA DIBERKAHI BAGI YANG TELAH MENYAMPAIKANNYA..AMIN YA ROBBAL ALAMIN

    ReplyDelete
  7. Tahun lalu ziarah ke maqam beliau, tapi sayang nya gak sampai ke Goanya. Nah beberapa bulan lalu ziarah lagi ke beliau, walaupun cuma dalam mimpi.

    Para wali allah itu tidak mati, melainkan mereka hidup tapi engkau tidak mengetahuinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setiap orang itu pasti mati. Tidak terkecuali nabi. Jangan berlebih2an lah breee

      Delete
  8. Tahun lalu ziarah ke maqam beliau, tapi sayang nya gak sampai ke Goanya. Nah beberapa bulan lalu ziarah lagi ke beliau, walaupun cuma dalam mimpi.

    Para wali allah itu tidak mati, melainkan mereka hidup tapi engkau tidak mengetahuinya

    ReplyDelete