Pintu Masuk Mesjid Ar Riyadh Jalan Kapten Mulyadi, Solo, Jawa Tengah |
Kunjungan ke makam Habib Anis bin Alwi bin Ali Al Habsyi tidak pernah akan cukup dilakukan hanya satu kali. Kedamaian dan kesejukan terasa pada kedatangan pertama kami (tahun 2011) mengunjungi makam Habib Anis bin Alwi bin Ali Al Habsyi.
Perasaan damai dan sejuk itulah yang menimbulkan kerinduan dan memimbing langkah kaki kami mengunjungi makam Beliau berulang kali, bila kami mengunjungi kota yang terkenal dengan batik dan Jokowinya yaitu Solo, Jawa Tengah.
Lokasi makam Habib Anis bin Alwi bin Ali Al Habsyi terletak di samping Mesjid Ar Riyadh. Mesjid Riyadh merupakan kawasan yang luas yang dibagian depannya terdapat pertokoan di Jalan Kapten Mulyadi, Solo, Jawa Tengah.
Apabila hendak mengunjungi mesjid Ar Riyadh dan makam Habib Anies bin Alwi Al Habsyi, pintu masuk terdapat di jalan Ibu Pertiwi (belok kanan dari Jalan Kapten Mulyadi, kira - kira 100 meter dari Rumah Islam Kustati, Solo, Jawa Tengah). Mesjid Ar Riyadh dan makam Habib Anis bin Alwi bin Ali Al Habsyi lokasinya terletak di tengah kota Solo di daerah Gurawan, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
Nisan Habib Anis bin Alwi bin Ali Al Habsyi |
Sosok Habib Anis bin Alwi bin Ali Al Habsyi adalah sosok yang selalu tersenyum sehingga panggilan The Smiling Habib diberikan untuknya. Senyum dan keiklasan Habib Anis bin Alwi bin Ali Al Habsyi, membuat Beliau dicintai semasa hidup dan wafatnya. Makam Beliau tidak berhenti didatangi masyarakat dari dalam maupun luar kota Solo.
Kedatangan peziarah membuat makam Habib Anis bin Alwi bin Ali Al Habsyi tak pernah sepi. Peziarah datang untuk membacakan doa baik perorangan maupun rombongan, tua muda bahkan anak - anak ikut serta. Selesai berdoa, peziarah tak lupa mencium nisan makam Habib Anis bin Alwi bin Ali Al Habsyi berbau harum.
Siang hari dengan cuaca panas dan terik berubah menjadi sejuk dan damai ketika berada di makam
Habib Anis bin Alwi bin Ali Al Habsyi. Hal ini merupakan pancaran kegiatan Habib Anis bin Alwi bin Ali Al Habsyi semasa hidupnya yaitu keramahan dan kehangatan dalam menghormati tamu. Sangat menghormati tamu, tidak membedakan diantaranya, kesantunan beliau berbicara, kepintaran berbahasa kepada bermacam tamu.
Dari blog www.manakib.wordpress.com, saya mendapatkan gambaran kesantunan berbahasa Habib Anis bin Alwi bin Ali Al Habsyi. Apabila Beliau berbicara dengan orang jawa maka digunakan bahasa jawa halus, kepada orang sunda maka digunakan bahasa sunda tinggi , bila bertemu dengan orang diluar jawa dan sunda maka digunakan bahasa Indonesia yang baik dan dengan sesama Habib maka Beliau menghormati dengan menggunakan bahasa Arab Hadrami.
Dari blog www.manakib.wordpress.com, saya mendapatkan gambaran kesantunan berbahasa Habib Anis bin Alwi bin Ali Al Habsyi. Apabila Beliau berbicara dengan orang jawa maka digunakan bahasa jawa halus, kepada orang sunda maka digunakan bahasa sunda tinggi , bila bertemu dengan orang diluar jawa dan sunda maka digunakan bahasa Indonesia yang baik dan dengan sesama Habib maka Beliau menghormati dengan menggunakan bahasa Arab Hadrami.
Ya Allah..........
ReplyDelete