Makam Keramat Keluarga Saba'ani dan Makam Nisan Kuda di Pulau Derawan (Edisi Wisata Alam dan Sejarah: Mencari Jejak Para Wali dan Leluhur Sholeh di Pulau Derawan)

Keindahan Pulau Derawan, Kalimantan Timur, Indonesia

Bercerita tentang Pulau Derawan pasti mendengar kisah serunya snorkeling dan diving karena di Pulau Derawan terdapat setidaknya 460 jenis karang dan ini terbanyak kedua setelah Raja Ampat di Papua Barat. Di Derawan setidaknya ditemukan lebih dari 870 jenis ikan mulai dari kuda laut kerdil hingga pari manta raksasa. 

Di Pulau Kakaban, dengan jarak tempuh 45 menit dari Pulau Derawan, terdapat danau ubur-ubur terbesar dan paling beragam di dunia, termasuk empat spesies unik ubur-ubur stingless yang dapat berenang terbalik. Inilah alasanya mengapa Kakaban dipertimbangkan menjadi nominasi Situs Warisan Dunia UNESCO. 


Berenang di Danau Ubur - Ubur di Pulau Kakaban

Lalu bagaimana dengan wisata sejarah di Pulau Derawan? 

Salah satu situs sejarah yang wajib dikunjungi adalah komplek makam keramat yang terletak di ujung Pulau Derawan. Terdapat dua situs bersejarah yaitu makam Saba'ani atau makam pahlawan tiga negara dan makam nisan kuda. Letak kedua makam tersebut berdekatan.

Dari penuturan salah satu warga Pulau Derawan, makam Saba'ani adalah kuburan keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak - anak. Mereka turut berjuang melawan penjajah kolonial Belanda. 

Makam Saba'ani rapi terjaga. Tidak terlihat jelas tulisan di nisan kayu hanya tertera tahun 1900. Salah satu warga Derawan ada yang mengatakan bahwa Keluarga Saba'ani adalah keluarga dari Filipina Selatan. 



Informasi yang juga didapat bahwa makam Saba'ani disebut juga makam pahlawan tiga negara karena merupakan pejuang yang melawan penjajah Belanda. Dikisahkan Saba'ani berpindah dari satu pulau ke pulau lainnya (Indonesia, Filipina dan Malaysia) untuk mengobarkan api perjuangan. Dan karena perjuangannya melawan penjajah, Kolonial Belanda mengirim banyak pasukan untuk memburu Beliau.

Berjalan 3 menit terdapat komplek makam yang salah satu makamnya bernisan kuda. Ada yang mengatakan bahwa makam tersebut adalah makam kuda milik prajurit yang ke Derawan dengan menaiki dua kuda secara bergantian. Ketika kuda tersebut meninggal maka dikuburkan dengan pertanda nisan batu berbentuk kuda.

Makam Bersejarah, Makam Nisan Kuda di Pulau Derawan

Ada pula yang mengatakan bahwa makam bernisan kuda memiliki nama khusus yaitu Makam Keramat Berkuda. Makam ini adalah makam dari seorang pejuang yang pertama kali bermukim di Pulau Derawan bernama Legadung Mawali.

Legadung Mawali berasal dari Filipina dan meninggal pada tahun 1926. Konon Legadung Mawali mencari ayahnya di Berau yang merupakan raja kesultanan Banua. Nisan berbentuk kuda merupakan simbol bahwa Legadung Mawali adalah keturunan raja karena jaman dahulu yang bisa menaiki kuda adalah bangsawan. 


Hingga kini kedua makam tersebut (makam Saba'ani dan makam bernisan kuda) menjadi situs bersejarah yang banyak dikunjungi wisatawan yang berwisata ke Pulau Derawan. Mengenai kebenaran sejarah yang terdapat banyak versi ceritapun sulit ditelusuri. Karena setiap penduduk memiliki versi cerita yang berbeda.

Yang menarik disini adalah ditemukannya kaitan mengenai Pulau Derawan dan Filipina dilihat dari kedua makam keramat tersebut. Apa ada kaitan Islam di Filipina dengan makam bersejarah di Pulau Derawan ini ? Pertanyaan ini yang kemudian ingin saya temukan jawabannya.

No comments:

Post a Comment