Tempat Pengambilan tanah kelompok Imam di belakang Hotel Grage Horison, Bengkulu |
Kata Bengkulu pada kota Bengkulu dalam sejarahnya dalam bahasa Belanda: Benkoelen atau Bengkulen, bahasa Inggris: Bencoolen, bahasa Malaysia: Bangkahulu dan bahasa Rejang: Bekulew/Bekulaw).
Kota Bengkulu terasa berbeda dengan kota di Sumatera lainnya yang sudah terkena euforia pembangunan minyak buminya. Kotanya sepi dan tidak banyak bangunan bertingkat. Serasa masih alami.
Ketika mengunjungi Kota Bengkulu ini saya memutuskan untuk menyusuri tempat bersejarah dalam ritual Tabot yang dilakukan di Bulan Muharram. Karena Bengkulu sangat lekat sekali dengan upacara Tabot. Bahkan pemerintah telah menjadikan ritual Tabot ini menjadi festival perayaan Tabot yang dirayakan setiap tahun.
Monumen Tabot yang menjadi ciri khas Kota Bengkulu |
Pelaksanaan upacara Tabot dilaksanakan oleh keluarga Tabot. Keluarga Tabot adalah cucu mereka dan keturunan dari Syeh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo . Beliaulah yang pertama kali melaksanakan perayaan Tabot pada tahun 1685.
Syeh Burhanuddin (Imam Senggolo) menikah dengan wanita Bengkulu kemudian anak mereka, cucu mereka dan keturunannya bertanggung jawab atas pembuatan Tabot dimana harus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan secara bersama-sama oleh keluarga pemilik Tabot. Terdapat dua kelompok besar keluarga pemilik Tabot, yakni kelompok Tabot Barkas dan Tabot Bangsal.
Tak banyak warga yang mengetahui secara detail mengenai ritual Tabot selama 10 hari tersebut. Hal ini dikarena mereka biasanya hanya mengikuti ritual Tabot pada hari terakhir perayaan 10 muharram.
Acara terakhir dari rangkaian Upacara Ritual Tabot adalah acara Tabot terbuang. Acara ini dimulai pada pukul 09.00 Wib seluruh Tabot telah berkumpul di Lapangan Merdeka di depan rumah jabatan Gubernur Bengkulu.
Tabot disandingkan yang diikuti oleh masing- masing personil kelompok Tabot. Pada sekitar pukul 10.00 Wib arak arakan Tabot dilepas oleh Gubernur Bengkulu untuk menuju komplek pemakaman umum Karabela. Tempat ini menjadi lokasi acara ritual Tabot terbuang karena di sana dimakamkan Imam Senggolo (Syeh Burhanuddin) pelopor upacara Tabot di Bengkulu.
No comments:
Post a Comment