Siapakah wali Subang Arya Wangsa Goparana ? (Edisi Ziarah WaliyuallahSubang)

Gerbang Pertama Makam Wali
Raden Arya Wangsa Goparana

Sudah dua kali kami mengunjungi Komplek makam keramat Nangka Beurit di Sagalaherang kaler, kecamatan Sagalaherang, Subang, Jawa Barat untuk dapat berziarah ke Makam Aria Wangsa Goparana.

Tetapi dalam dua kali kunjungan tersebut tidak dapat berziarah karena adanya waktu larangan berziarah ke Makam Aria Wangsa Goparana. Sehingga komplek makam keramat nangka beurit ditutup pada Jumat siang hingga sabtu malam jam 18.00. Sehingga ziarah baru dapat dilakukan pada kali ketiga kedatangan kami.

Makam Aria Wangsa Goparana

Menurut penduduk sekitar makam waliyuallah Subang, Aria Wangsa Goparana selalu ramai diziarahi oleh peziarah dari dalam dan luar kota Subang. Waktu ziarah yang ramai adalah ketika malam jumat (kamis malam) dan malam minggu (sabtu malam).

Siapakah wali Subang yang ramai diziarahi tersebut, ialah Arya Wangsa Goparana. Beliau merupakan tokoh penting dalam menyebarkan agama Islam di Jawa Barat.

Arya Wangsa Goparana adalah putera Sunan Wanaperi, raja kerajaan Talaga. Di Talaga, Arya Wangsa Goparana merupakan orang pertama yang memeluk Islam. Ketika itu ia mendapat pelajaran dari Sunan Gunungjati.

Pada tahun 1530 ia mengadakan perjalanan ke arah barat dalam rangka menyebarkan agama Islam. Wilayah yang diislamkannya meliputi Subang, Pagaden, Purwakarta, Cianjur, Sukabumi, dan Limbangan. Ketika itu kawasan ini merupakan wilayah kerajaan Sumedang Larang.

Pak Ami, juru kunci Makam Aria Goparana

Rute yang dapat ditempuh untuk berziarah ke Aria Wangsa Goparana adalah dengan mengambil arah lembang - jalan Tangkuban Perahu lurus saja, kemudian pada perempatan Sari Ater belok ke kiri (kebun Teh).

Perjalanan menuju makam Aria Wangsa Goparana tidaklah jauh dari lembang,Bandung. Hanya 30 menit itupun karena kondisi jalanan sempit dan berlubang. Ketika tiba di perempatan ( disebelah kiri terdapat masjid, dikanan lapangan) lurus saja hingga terdapat papan bertuliskan komplek makam Nangka Beurit.

No comments:

Post a Comment