Kegiatan Kesultanan Kanoman Cirebon Setelah Acara Pelal Ageng atau Panjang Jimat, Tradisi Agung dari Sunan Gunung Jati

Mande Pustaka atau Singgasana
Merupakan tempat pemimpin yang menyatu dengan bangunan Perbayaksa

Kegiatan ritual Kesultanan Kanoman pada Bulan Mulud atau Bulan Rabiul Awal mencapai puncaknya pada tanggal 12 Rabiul awal atau 12 Mulud pada acara Panjang Jimat. Panjang Jimat atau Pelal Ageng Acara Panjang Jimat bukanlah ritual mistis tetapi merupakan wujud prosesi yang mengingatkan kita akan Allah SWT melalui perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Panjang Djimat berarti; Panjang berarti dawa (panjang) tak berujung, Djimat berarti Si (ji) kang diru (mat). Artinya tulisan Syahadat yang tertulis di piring yang diarak selama prosesi supaya selalu kita pegang selamanya sebagai umat muslim hingga akhir hayat.

Persiapan prosesi Panjang Jimat atau Pelal Ageng telah dilakukan sebelum Bulan Mulud atau Bulan Rabiul Awal. Persiapan dilakukan pada 1 Shafar atau 1 Sapar dengan acara Ngalus. Tidak hanya sekedar prosesi dalam memahami acara Panjang Jimat di Kesultanan Kanoman ini, tetapi wajib dilihat bagaimana keluarga keraton Kanoman, Abdi Dalem dan orang yang terkait melakukan tirakat spiritual. 

Acara Pelal Ageng atau Panjang Jimat pada 11 Mulud berakhir pada pukul 24.00 dengan berakhirnya pembacaan doa, Sholawat Rasulan dan pembacaan barjanji di Mesjid Kanoman. Berakhirnya acara Pelal Ageng atau Panjang Jimat di Keraton Kanoman tidak berarti berakhir pula ritual Kesultanan Kanoman dalam memperingati hari lahir Rasulullah di Bulan Mulud atau Bulan Rabiul Awal. Masih terdapat tiga acara yaitu Slametan Buang Takir, Gong Sekati Mlebet dan Tumpengan.


Berfoto bersama masyarakat Cirebon
di Bangsal Dalem Kedaton

Pada 12 Maulud pukul 17.00 - 21.00 di Bangsal Paseban diadakan acara Slametan Buang Takir. Buang Takir merupakan syukuran atas selesainya seluruh rangkaian acara peringatan hari lahir Nabi Besar Muhammad SAW atau Muludan atau dikenal dengan acara Panjang Jimat.Piring/Panjang dan piring-piring pusaka lain diisi lagi dengan Nasi Kuning dan Lauk Pauk Bekaseman. 

Pukul 17.30 digelar acara Gong Sekati Mlebet. Acara doa bersama oleh Penghulu Keraton yang dipimpin oleh Patih, kemudian dijemput Gong Sekati dan peralatan gamelan lainnya, untuk dibawa kembali lalu disimpan di Bangsal Pejimatan.

Acara terakhir dalam rangkaian perhelatan peringatan hari kelahiran Rasulullah Muhammad SAW di Bulan Mulud atau rabiul awal adalah tumpengan. Acara ritual yang telah dilaksanakan sejak beratus - ratus tahun ini merupakan peninggalan dari Sunan Gunung Jati atau Syech Syarif Hidayatullah. Tumpengan meraupakan acara syukuran telah dilaksanakannya Tradisi Muludan atau Panjang Jimat. Bentuk dari acara tersebut adalah selametan tumpeng di pasarean - pasarean leluhur di kurang lebih pada 20 lokasi atau pasarean.

No comments:

Post a Comment