Makam Mertua dari Sunan Ampel, Mbah Wiroseroyo atau Mbah Karimah (Wisata ziarah Wali Allah Surabaya)

Gapura Makam Mbah Wiroseroyo atau Mbah Karimah, Wali Allah Surabaya

Memasuki kawasan Makam Mbah Karimah, mertua dari Sunan Ampel, seakan membuat kami terlupa bahwa kami sedang berada di Surabaya kota yag terkenal dengan hawanya yang panas dan sumuk. Siang itu, terik panas matahari tidak terasa karena rindangnya pepohonan di sekitar makam Mbah Karimah. Semilir angin bertiup disekitar pohon asem dan pepohonan yang lain.

Mbah Karimah adalah nama pangilan dari mertua Sunan Ampel. Ki Wiroseroyo adalah nama Mbah Karimah yang sebenarnya. Makam Mbah Karimah atau Ki Wiroseroyo berada di antara perkampungan penduduk di kawasan Kembang Kuning, Surabaya. Untuk dapat berziarah ke makam Beliau, kami harus berjalan kaki karena akses jalan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki, naik sepeda motor atau naik becak. 


Pusara Mbah Wiroseroyo atau Mbah Karimah yang tak pernah sepi diziarahi

Tidak ada papan informasi atau petunjuk jalan menuju makam  Mbah Karimah atau Ki Wirosaroyo. Kami mendapat informasi dari pengurus Masjid Rahmat mengenai lokasi makam wali Allah Surabaya, yang merupakan mertua Sunan Ampel ini. Kami harus menyeberang jalan depan masjid Rahmat, lalu menyeberang jembatan Kali Banyurip. Kemudian menelusuri jalan Kembang Kuning Kulon gang besar A hingga ujung lalu belok kiri hingga menemukan gapura hijau bertuliskan Makam Mbah Wiroseroyo atau Mbah Karimah.

Nama panggilan Mbah Wiroseroyo adalah Mbah Karimah karena beliau memiliki anak bernama Karimah, sehingga beliau kerap disapa Mbah Karimah. Putri Mbah Wiroseroyo yaitu Dewi Karimah menikah dengan Sunan Ampel atau Raden Rahmat dan ,dikaruniai dua orang anak yaitu: Dewi Murtasih dan Dewi Murtasimah. Dewi Murtasih menjadi istri Raden Fatah (sultan pertama kerajaan Islam Demak Bintoro) dan Dewi Murtasimah menjadi permaisuri Raden Paku atau Sunan Giri.

Pendopo bercungkup tempat dimakamkannya Mbah Karimah dan Mbah Sholeh

Di area makam Mbah Wiroseroyo atau Mbah Karimah terdapat dua bangunan utama yaitu, musala dan pendopo bercungkup tempat dimakamkannya Mbah Wiroseroyo atau Mbah Karimah dan Makam Mbah Sholeh. cungkup dua makam. Makam pertama milik Mbah Karimah atau Mbah Wiroseroyo yang terdapat tulisan wafat pada tahun 1377. Di sebelahnya, makam Sholeh, salah satu murid setia dari Mbah Karimah. 

Musala yang terletak di sebelah pendopo bercungkup tempat dimakamkannya Mbah Wiroseroyo atau Mbah Karimah dan Makam Mbah Sholeh dipercaya merupakan mushala pertama yang dibangun Sunan Ampel, penyebar Islam di Surabaya dan sekitarnya. Saat ini musala tersebut telah dirombak sehingga terlihat seperti masjid yang megah. 

No comments:

Post a Comment